Selasa, 29 November 2011

jenis-jenis blog

Jenis-jenis blog

  • Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye).
  • Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman.
  • Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.
  • Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll.
  • Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog).
  • Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling.
  • Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.
  • Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws).
  • Blog media: Berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa; biasanya hanya untuk koran atau jaringan televisi
  • Blog agama: Membahas tentang agama
  • Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru.
  • Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu.
  • Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website.
  • Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka
  • Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing
  • Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog)

[sunting] Budaya populer

Ngeblog (istilah bahasa Indonesia untuk blogging) harus dilakukan hampir setiap waktu untuk mengetahui eksistensi dari pemilik blog. Juga untuk mengetahui sejauh mana blog dirawat (mengganti template) atau menambah artikel. Sekarang ada lebih 10 juta blog yang bisa ditemukan di internet[rujukan?], dan masih bisa berkembang lagi, karena saat ini ada banyak sekali perangkat lunak, peralatan, dan aplikasi internet lain yang mempermudah para blogger (sebutan pemilik blog) untuk merawat blognya. Selain merawat dan terus melakukan pembaharuan di blognya, para blogger yang tergolong baru pun masih sering melakukan blogwalking, yaitu aktivitas para blogger meninggalkan tautan di blog atau situs orang lain seraya memberikan komentar[rujukan?].
Beberapa blogger kini bahkan telah menjadikan blognya sebagai sumber pemasukan utama melalui program periklanan (misalnya AdSense, posting berbayar, penjualan tautan, atau afiliasi). Sehingga kemudian muncullah istilah blogger profesional, atau problogger, yaitu orang yang menggantungkan hidupnya hanya dari aktivitas ngeblog[rujukan?], karena banyak saluran pendapatan dana, baik berupa dolar maupun rupiah, dari aktivitas ngeblog ini[rujukan?].

Rabu, 16 November 2011

cara mengatasi cowok cuek :D

  1. Jangan di marahin, karena percuma hasilnya pacar kita tetap akan cuek, yang kamu dapet malah cuma capek dan ujung-ujungnya brantem. paling ga enak kalo lagi brantem. beneran deh.
  2. Coba kita ikutan cuek, ya tapi jangan sampai terlalu cuek, mungkin aja dia jadi nyadar, kalo dia nanya kenapa kita cuek, nah disini kesempatan kita buat nanya dia juga, kenapa selama ini dia nyuekin kita.
  3. Kita harus mempersibuk diri kita sendiri dengan banyak kegiatan, jangan mikirin dia terus, yang ada kita malah tambah bete gara-gara dicuekin, memding kita cari kegiatan yang lebih berguna, atau bisa juga mempercantik diri, ke salon misalnya, biar dia agak pratian lagi. heheheh
  4. Kalau kita udah sibuk tapi pacar masih tetap cuek?Yaa, kita langsung 2thepoint aja sama dia kalau kita risih sama sikap cueknya itu. ngomong aja langsung ke dia. kalo dia emang syang sama kita. dan kita juga sama. pasti akan ketemu jalan keluarnya kok.
  5. Kalau tetap cuek? ya kalau emang mau putus, ya putusin aj. buat apa mempertahankan cowok yang ga worth it. buat apa juga menjalin hubungan yang ga sehat dan cuma bikin kita sengsara, sakit hati, dan sebagainya. masi banyak cowok laen di luar sana. dan bener banget kata pepatah, dunia ini ga selebar daun kelor. heheheh
  6. kalau ga mau sampe putus, coba berpikir positif aja, mungkin itu emang udah sifat dasarnya, toh sifat manusia kan emang susah diubah, jadi kamu maklumin aja. coba baca lagi point ke4.

gaya remaja masa kini

Trend Remaja Muda selalu berhasil menemukan dunianya sendiri. Di jaman yang bagi banyak orang tua adalah jaman yang serba susah, para remaja tetap saja mampu menemukan keceriaan dalam hidup. Yang muda yang bergairah mungkin ada benarnya juga. Susah untuk mencari Remaja dengan wajah kusut (kecuali baru diputus pacar) ataupun berjalan gontai tak berarah. Dunia Remaja adalah sebuah dunia yang ...



terasa sangat susah untuk dimasuki dan dimengerti oleh orang tua. Cerita cinta, mimpi, cita-cita dan imajinasi para remaja bagaikan sebuah atmosfer yang mampu meledakkan masalah-masalah kecil yang hadir dilingkungannya.Kita lihat bagaimana cara gaya bicara, dandanan dan kebiasaan para remaja saat ini. Mereka tak pernah mau kalah dan selalu ingin tampil beda dengan fashion-fashion baru.Yang Pria suka dandan ala anak Punk dengan tebaran nuansa Gothic disekujur tubuhnya. Kuku dicat hitam, celana jeans sengaja disobek dibagian dengkul, kuping ditindik berderet atau dilubangi gedhe kayak lompatan lumba-lumba, rambut ala harajuku. Kalo punya motor pengen bagian belakangnya njentit biar kalo gonceng cewek bisa melorot kedepan. Remaja Pria juga suka kongkow-kongkow di cafe walaupun cuma pesen 1 gelas kopi tubruk. Pengen belajar Gitar biar bisa ngerayu cewek lewat suara (walaupun nada gitar C tapi suaranya di F ), kupingnya selalu ditempel headset yang disisipkan disela-sela rambut. Pokoknya selalu pengen merk terkenal walaupun isinya belum tentu sama. Artis idolanya sekarang adalah Maria Ozawa. Beraninya godain cewek kalo lagi bergerombol dengan teman-teman Gan. Yang remaja suka pake HotPant biar keliatan paha mulusnya (eh..tapi kok ada panunya), Kalo foto di photoBox rame2 dengan gaya foto poni yang diturunin atau gaya ngeliat keatas. Suka nggosip diangkot dengan keras-keras dan ngakak bareng. Bahasanya kacau balau "eh dukun disindang nek, kita ngos-ngosan bareng lagi, mumpung gak ada pemerkosanya" (apaan tuh maksudnya?). Kalo SMS suka disingkat2 sampai gak bisa kebaca. Makan pasti selalu disisain dikit (biar gak keliatan rakus). Kalo Chatting suka narsis dengan penambahan kata cantiq, cute, atau girlie di belakang username. Demen jalan-jalan ke mall liatin baju bagus walaupun nanti belinya di toko grosir yang modelnya mirip dengan yang ada di mall tadi. Ah, gak akan habis 12 postingan kalo mencermati tren gaya hidup remaja masa kini. Remaja adalah sebuah potensi yang takakan hilang ditelan jaman. Akan selalu muncul generasi baru dengan tren yang baru pula. Memahami potensi mereka sama halnya kita melihat wajah Indonesia dimasa mendatang. Biarlah mereka tumbuh sesuai dengan porsinya. Kekang yang berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan alami mereka. Biarkan remaja mencoba semua asal itu tidak berbahaya.

perkembangan seni rupa di Indonesia



Perkembangan seni rupa tradisional Indonesia sudah dimulai sejak zaman prasejarah. Meskipun tidak ada orang yang tahu secara pasti kapan dimulainya zaman prasejarah. Periodesasi zaman prasejarah di Indonesia di bagi menjadi beberapa periode di antaranya : zaman batu dan zaman logam. Kedua zaman prasejarah ini, sama-sama memiliki karya seni rupa ( tradisional ) hal itu dapat di buktikan dengan adanya peninggalan-peninggalan yg berupa karya seni rupa yg bersipat tradisional seperti kapak genggam, gelang, kalung, tembikar bahkan ada lukisan.
Khusus mengenai lukisan tersebut, pertama kali di temukan di gua leang-leang sulawesi dan lukisan tersebut berupa penjiplakan telapak tangan pada dinding gua. Selain lukisan telaapak tangan,juga terdapat gambar binatang berupa gambar babi yang sedang meloncat dengan kondisi leher terluka.

style korean drama

Title: Style
Genre: Romance
Episodes: 16
Broadcast Network: SBS


Wondering about how the fashion world exactly is? If you do, you can get glimpses of it through Korean drama titled "Style". I put this series into my top 10 list of Korean drama of all time. Why? Because this drama is quite different than any other Korean dramas I've ever seen. Probably this is the first Korean drama where you can see lots and lots of glamorous brands and outfit in one running-watching time. And the story is also really intriguing, which is great for understated detective-to-be like me.

Synopsis

korean drama styleLee Seo-Jung has recently joined a fashion magazine company called Style. Her boss, Editor Park Ki-Ja, is loathed by her employees because of her bad temper.

As Seo-Jung is trying to climb the ranks of this company, she realizes that the fashion world is not a pretty place. Romance, backstabbing, competition, and lies all come along with the territory. However, she meets chef Seo Woo-Jin who helps her during this tough time.

When Lee Seo-Jung started falling in love to the handsome chef, she later realized the haunted past and intriguing memories behind her boss and Seo Woo-Jin. Those complicated problems which lead her and others to involve around the dark shadows behind the glamorous Style magazine.

Get the DVDs here...

Style Korean Tv Drama Dvd Ryu Shi Won (5 Dvd Digipak Boxset) English Sub

Amazon Price: $74.99 (as of 11/15/2011)Buy Now
List Price:
Usually ships in 1-2 business days

The Casts

Lee Seo-Jung

lee seo jungA newbie chick in a fashion world. Been working for one year a half to be assistant of editor Park Ki-Ja, Seo-Jung has complicated judgement to her boss. She admired her boss' glamorous look and sharp-ideas, yet condemned her boss' bad temper.

Seo-Jung is like a Korean version of Anne Hathaway's 'Andy Sachs.' She often almost gives up and wants to resign, yet the instant determination always beaten by her long wish-list. Can't blame her, though. Since it's too saddening to give up all privileges making thousands girls would kill to get her job. :)

Park Ki-Ja

park ki jaMaybe this is the Korean version of "Devil Wears Prada." Just like Anna Wintour of America Vogue, Park Ki-Ja has a perfect personality to be the fashion beacon. She's stylish. She's smart. And the most important quality (maybe) is she has a sharp-vision and almost has no mercy to anything low-quality.

Actually, she's more than a capable editor to Style magazine. Perhaps, she's more like a whistleblower, since all the conflicts and the awakening of Style's twisted background are awakened by her curiosity. But, after all, I must admire that I adore her. Just like what Kim Min-Joon the photographer said, "Editor Park is like a London red bus - she's iconic. You'll always know that's her, even from distance. Because she really stands out on the crowd."

Seo Woo-Jin

ryu shi woon seo woo jinAn American-based Korean chef later returning to Korea. He's the guy who ladies're fighting for. He's young, handsome, success, and rich. But he's amazingly annoying and cynical when it comes to Style and fashion world. A former Park Ki-Ja enemy who later desires her.

...And he's the guy making everybody will gasp because of his connection to the intriguing background of Style magazine.

Kim Min-Joon

kim min joonA London-based photographer coming to Korea and working for 'Style'. He's portrayed as 'a man having interest on both sexes.' He has mixed feeling to Seo Woo-Jin and Park Ki-Ja. His gay-side is crushing the handsome chef, while he also has a special feeling to the dragon lady.

Kim Min-Joon later becomes Seo-Jung bestfriend supporting her to fight in the fashion world.

materi

PERKEMBANGAN AGAMA PADA  REMAJA MASA KINI

Sebelum membicarakan agama pada remaja, kiranya lebih baik kita mengetahui apa yang dimaksud dengan remaja, umur berapakah seseorang itu dipandang sebagai remaja?, apakah ciri-ciri dari seorang remaja?, bagaimana jiwa mereka?,apakah problema- problema pokok yang sedang meliputi kehidupan seorang remaja?, setelah itu barulah kita meninjau, bagaimana agama seorang remaja, apa pengaruh keyakinan agama terhadap remaja.
Tanpa kita mengetahui masalah tersebut kitakita akan sukar memahami sikap dan tingkah laku remaja. Berapa banyaknya orang tua yang mengeluh, bahkan bersusah hati, karena anak-anaknya yang telah menjadi remaja itu kini menjadi keras kepala, sukar diatur, mudah tersinggung, sering melawan dan sebagainya. Bahkan ada orang tua yang benar-benar panic memikirkan kelakuan anak-anaknyayang telah remaja, seperti sering bertengkar, membuat kelakuan-kelakuan yang melanggar aturanatau nilai-nilai moral dan norma-norma agama. Sehingga timbul anak-anak yang oleh masyarakat dikatakan nakal. “cross boy” atau “cross girl”. Disamping itu tidak sedikit pula jumlahnya remaja-remaja yang merasa tidak mendapat tempat dalam masyarakat dewasa, bahkan diantara mereka ada yang merasa sedih dan penuh penderitaan dalam hidupnya, mereka merasa tidak dihargai, merasa tidak disayangi oleh orang tuanya, bahkan merasa dibenci dan dihina. Sehingga mereka mecoba mencari jalan sendiri untuk membela dan mempertahankanharaga dirinya, maka di tentangnya segala nilaiyang dijunjung tinggi oleh masyarakat, mereka ingin hidup lepas, bebas dari segala ikatan, maka timbulah golongan-golongan remaja seperti hippies dan sebagainya.
Umur berapakah remaja itu mulai? Dan kapan pula berakhirnya?. Dalam menjawab pertanyaan ini, ahli jiwa tidak sependapat. Karena memang dalam kenyataan hidup, umur permulaan dan berakhirnya masa remaja itu berada dari seorang kepada yang lain. Bergantung pada masing-masing individu dan masyarakat dimana individuitu hidup.
Sbenarnya masa remaja adalah maa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa. Anak-anak jelas kedudukannya, yaitu yang belum dapat hidup sendiri, belum matang dari segala segi, tubuh masih kecil, organ-organ belum dapat menjalankan fungsinnya secara sempurna, kecerdassan, emosi dan hubungan social belum selesai pertumbuhannya. Hidupnya masih bergantung pada orang dewasa, belum dapat diberi tanggng jawab atas segala hal. Dan mereka menerima kedudukan seperti itu.
Karena itulah maka ahli-ahli jiwa tidak mempunyai kata sepakat tentang betapa panjangnya masa remaja tersebut, maka mereka hanya sepakat dalam penentuan permulaan masa remaja, yaitudengan dimulainya kegoncangan, yang ditandai dengan datangnya Haid (menstruasi) pertama bagi wanita, dan Mimpi pada pria.kejadian yang menentukan ini tidak sama antara satu anak dengan anak yang lainnya, ada yang dimulai pada umur 12 Tahun, tapi ada pula yang baru berumur 11 Tahun. Tapi secara rata-rata terjadi pada umur 13      Tahun sebagai permulaan masa remaja (Adolesen) sedangkan akhir masa remaja itu, bermacam-macam seperti yang kita terangkan diatas , ahli-ahli tidak sepakat dalam hal ini. Ada yang mengatakan berumur 15 tahun, ada pula yang mengatakan berumur 18 tahun, bahkan dalam bidang kemantapan beragama umur itu oleh ahli jiwa di perpanjang lagi sampai 24 atau 25 tahun. Batas-batas umur yang bermacam-macam itu baik yang berumur 15, 18, 21, maupun 25 tqhun adalah wajar dan cocok bagi masing-masing masyarakat,sesuai dengan nilai dan ukurannya sendiri.
Kendatipun bermacam-macam umur yang di tentukan sebagai batas yang menentukan masa remaja, namun pada umumnya para ahli mengambil patokan ± antara 13-21 tahun adalah umur remaja.
Sedang yang khususnya mengenai perkembangan jiwa agama dapat diperpanjangn menjadi ± 13-24 tahun.
Masa remaja, adalah masa penuh masa kegoncangan jiwa, berada dalam masa peralihan atqu diatas jembatan goyang, yang menghubungkan masa kanak-kanak yang penuh keberntungan, dengan masa dewasa yang matang dan berdiri sendiri.
Kendatipun masa remaja itu tidak ada batas umur yang tegas, yang apat ditujukan, namun dapat kita kira-kirakan dan perhitungkan sesuai dengan masyarakat lingkugan remaja itu sendiri. Kendtipun besar ataupun kecil kegoncangan yang dialami oleh remaja-remaja dari berbagai tingkat masyarakat, namun dapat dipastikan bahwa kegoncangan remaja itu ada terjadi. Dalam kondisi jiwa yang demikian, agama mempunyai peranan penting dalam kehidupan remaja. Memang, kadang-kadang kita melihat keyakinan remaja terombang ambing, tidak tetap, bahkan kadang-kadang berubah, sesuai dengan perubahan perasaan yang dilaluinya. Suatu hal yang tidak bisa disangkal, adlah bahwa remaja-remaja itu secara potensial telah beragama.
Jika kita ingin meneliti dan mempelajari perkembangan perasaan agama pada remaja, kiranyta kita tidak dapat mengabaikan  faktpor-faktor terpenting dalam pertumbuhan remaja itu, antara lain :
1.   Pertumbuhan Mental Remaja
Ide-ide agama, dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama, pada dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya, ide-ide dan pokok ajaran-ajaran agama yang diterimanya pada waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur, apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-krtitikan dalam hal agama itu. Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi keyakinan yang dipegangnya melalui pengalaman-pengalaman yang dialaminya atau dirasakannya.
Kapan seorang anak mampu mengerti hal-hal yang Abstrak itu?
Alfred Binet, seorang psikologis perancisyanghidup pada tahun 1857-1911, yang terkenal dalam usahanyauntuk menentukan kecerdasan anak-anak dengan tesnya yang terkenal dengan “test binnet/simon”. Yang buat pertama kali diperkenalkan Intelligence Quotient (IQ)pada taun 1905. Binnet berpendapat, bahwa kemampuan untuk mengerti  masalah-masalah yang abstrak, tidak sempurna perkembangannya sebelum mencapai usia 12 tahun. Dan kemampuan untuk mengambil kesimpulan yang abstrak dari fakta fakta yang ada, baru tampak pada umur 14 tahun. Itulah sebabnya maka pada mur 14 tahun itu, anak telah dapzt menolak saran-saran yang tiak dimengertinya dan mereka sudah dapat mengkritik pendapat-pendapat tertentu yang berlawqnan dengan kesimpulan yang diambilnya.
Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara tidak member kesempatan untuk berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang tidak masuk akal , disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua,yang juga menganut agama yang sama, maka kebimbangan pada masa remaja itu sangat kurang. Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau keyakinannya berlainan dengan yang dianut oleh orang tuanya.keyakinan orang tua dan keteguhannya dalam menjalankan ibadah, serta memelihara nilai-nilai agama alam hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama.
Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak, maka pandangannya terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah, dari mau menerima tanpa pengertian, menjadi menerima dengan penganalisaan.
Perkembangan mental remaja kea rah berpikir logis (falsafi) itu, juga mempengaruhi pandangannya dan keyakinannya kepada tuhan. Karena mereka tidak dapat melupakan tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di ala mini.
Kepercayaan remaja akan hari kiamat, hari pembalasan, dimana setiap orang akan menerima ganjaran atau siksaan sesuai dengan perbuatannya di dunia, akan menyebabkan ragu pula akan keadilan tuhan, apabila ia melihat adanya (banyak) orang yang terpaksa dalam perbuatannya. Sebagai contoh seorang Gadis yang berumur 18 tahun sebagi berikut :
“ kalaupun saya akan dihukum oleh tuhan karena durhaka kepada orang tua, apa boleh buat; tapi saya akan protes kepada-Nya, karena saya durhaka bukan karena keinginan saya, tapi karena perlakuan merekalah yang menyebabkan saya duraka, mereka kejam, kasqar dan sering menyakiti saya.”
Gadis yang merasa sakit hati dan tidak senang hati atas perlakuan orang tuanya yang tidak bijak sana, merasa tidak adilah Tuhan, apabila kedurhakaannya kepda orang tuanya itu akan menyebabkannya dihukum di akhirat nanti.
2.   Masalah Mati dan Kekekalan
Pada masa remaja telah dapat dipahami bahwa mati itu adalah suatu dapat yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang, bahkan mati itu adalh fenomena alamiah yang harus terjadi. Pemikiran remaja tentang hal ini adalah terdorong oleh kepentingan emosi yang dirasakannya dan yang terjadi disekitar lingkungannya yang menimpa seluruh makluk hidup. Kendatipun pemiran tentang mati itu telah meningkat, namun mereka tidak menghilangkan kegelisahan, yang mengambil bentuk sebagai berikut:
a.   Takut berpisah dengan keluarga
b.   Takut dirinya akan mati, karena
1)   Berpisah dengan orang tua yang disayanginya dan khawatir akan meninggalnya mereka.
2)   Rasa dosa, takut bertemu dengan Allah seolah-0lah takut mati itu sebanarnya adalah takut akan hukuman akhirat.
3)   Takut mati karena ambisinya. Memang pada masa remaja, ambisi itu adalah suatu cirri khasnya. Remaja lebih banyak khayalan dan cita-cita, serta takut tidak akan tercapai cita-cita itu.
Keyakinan itu akan mengurangkan kecemasan terhadap mati, kepada yang berhubungan itu, yaitu neraka dengan apinya, dan surge dengan kenikmatannya, jika kegelisahan itu bertambah, maka hidup ini tidak akan dirasakan berarti lagi. Maka takut akan neraka dan harao akan masuk surge dalam ajaran agama.
Setelah mati diakui dan diterima oleh remaja, maka ada diantaranya yang ingin mati, mungkin ini disebabkan adanya gambaran tentang negative takut mati (Reaction formation) psikoanalisa. Atau karena ingin lari dari kesukaran hidup yang dialaminya. Bahkan ada orang yang seolah-olah menghadang mati, sebenarnya ia ingin kekal dalam bentuk apapun.
3.   Emosi dan Pengaruhnya Terhadap Kepercayaan agama
Sesungguhnya emosi memegang peranan penting dalam sikap dan tindak agama. Tidak ada satu sikap atau tindak agama seseorang yang dapat dipahami, tanpa mengindahkan emosinya. Karena itu, dalam meneliti atau mempelajari perkembangan ilmu jiwa agama pada seseorang, perlu diperhtikan seluruh fungsi-fungsi jiwanya sebagai kebulatan.
Masa remaja adalah masa bergejolaknya bermacam perasaan yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain. Diantara sebab-sebab atau sumber-sumber kegoncangan emosi pada remaja, adalah konflik ata pertentangan yang terjadi pada remaja dalam kehidupan.
Diantara konflik yang membingungkan dan mengelisahkan remaja ialah, jika mereka merasa atau mengetahui adanya pertentangan ajaran agama dan ilmu pengetahuan, maka remaja akan gelisah dan mungkin akan menggoncangkan keyakinannya yang telah tertanam itu. Diantara konflik atau pertentangan yang terjadi dalam remaja ialah adanya dorongan –dorongan sex. Menurut Kinsey, seorang psikolog asal Amerika berpendapat bahwa doronan sex itu telah menyebabkan ± 90% dari remaja Amerika melakukan perbuatan onani. Di Negara-negara yang agamanya kuat, berbuat onani itu, sering kali menyebabkan pqrq remaja  menjadi gelisah, kegelisahan ini yang membuat gelombang-gelombang keyakinan terhadap mereka, kadang menjadi rajin shalat, ata berdoa kepada Allah.tapi kadang ia menjadi putus asadan menjadi acuh kepada agama. Apabila kita tahu bahwa masa remaja adalah masa yang tidak stabil emosinya dimana perasaan sering tidak tentram, maka keyakinanpun akan kelihatan maju mundur (ambivalen) dan pandangannya terhadap tuhan akan berubah-ubah sesuai dengan kondisi emosinya. Dalam hal ini kita dapat mengetahui bagaimana pendapat remaja tentang :
a.      Sifa-sifat Tuhan
Apabila seorang menyebutkan nama sifat-sifat Tuhan, hal ini tidak timbul dari keyakinannya yang telah tetap, akan timbul dari sikap emosi dan keadaan jiwanya pada waktu itu.
b.      Perasaan Agama yang kembar (ambivalen)
Keyakinan akan sifat tuhan yang banyak itu berubah-ubah sesuai dengan kondisi emosinya, dan ia mengalami keyakinan yang maju mundur. Kadang terasa sekali olehnya keyakinan kepada tuhan, terasa dekat, seolah-olah dia berdialog langsung keoada tuhan. Tapi terkadang ia merasa jauh, tidak dapat memusatkan pikiran waktu bertdoa atau sembahyang. Kondisi keimanan yang yang kembar (maju-mundur) itu adalah satu ciri khas remaja, yang sedang mengalami kegoncangan emosi.
4.   Perkembangan Moral dan Hubungannya dengan Agama
Agama mempunyai peranan penting dalam pengendalian moral seseorang. Tapi harus diingat bahwa pengertian tentang agama, tidak otomatis sama dengan bermoral. Betapa banyak orang yang mengerti agama, tapi moralnya merosot. Dan tidak sedikit pula orang yang tidak mengerti agama sama sekali, tapi moralnya cukup baik.
Oleh sebab itu, seorang peneliti ilmu jiwa agama harus mempelajari pula dinamika dan perkembangan moral, supaya dapat memahami bagaimana peranan agama dalam moral, dan agama itu dapat menjadi pengendali moral. kita akan melihat betapa erat hubungan agama dengan ibadah-ibadah dan moral. Untuk lebih jelas, dapat kita lihat sangkut paut keyakinan beragama dengan moral remaja terutama dalam masalah-masalah berikut :
a.      Tuhan sebagai Penolong Moral
Tuhan bagi seorang remaja adalah keharusan moral, pada masa remaja itu, Tuhan lebih menonjol sebagai penolong moral, daripada sandaran emosi. Andaikata kadang-kadang pikiran pada masa remaja itu berontak dan ingin mengingkari ujud Allah, atau ragu-ragu kepadanya, namun tetap ada suatu hal yang menghubungkan dengan Allah yaitu kebutuhannya untuk mengendalikannya moral.
b.      Pengertian Surga dan Neraka.
Kebanyakan remaja memikirkan alam lain, bukanlah untuk tempat senang-senang atau tempat siksaan jasmani, akan tetapi sebagai lambang bagi pikiran pembalasan atau lambing kebahagiaan yang ingin dicapainya dan terlepas dari kegoncangan remaja yang tidak menyenangkan itu.
c.      Pengertian tentang Malaikat dan Setan.
Mereka sadar betapa erat hubungan setan dengan malaikat itu dengan dirinya,mereka menyadari adanya hubungan yang erat antara setan dengan dorongan jahat yang ada dalam dirinya, dan hubungan dengan malaikat dengan moral dan keindahannya yang ideal, demikian pula hubungan surga deengan ketentraman batin dan kekuasaan yang baik, juga antara neraka dengan ketenangan batin dan hukuman-hukuman atas dosa.
5.   Kedudukan Remaja dalam Masyarakat dan pengaruhnya Terhadap keyakinannya.
Sikap atau perlakuan Masyarakat yang kurang memberikan kedudukan yang jelas bagi remaja itu, sering kali mempertajam rasa konflik yang sebenarnya telah ada pada remaja, mereka mengharapkan bimbingan dan kepercayaan orang dewasa, terutama keluarganya, tapi di lain pihak mereka ingin bebas, terlepas dari kekuasaan dan kritikan-kritikan orang dewasa, mereka akan mencari orang-orang lain yang dapat merek jadikan teladan atau pahlawan (hero), sebagai pengganti orang tua atau orang-orang yang biasa menasihati mereka. Seandainya yang menjadi hero tersebut baik, maka pengaruhnya juga baik tapi kalau ia tidak baik, maka pengaruhnya juga kurang baik.
Kecenderungan seorang remaja untuk ikut aktif dalam kegiatan agama sebenarnya ada dan dapat dipupuk, asal lembaga keagamaan tersebut dapat mengikut sertakan remaja dan member kedudukan yang pasti kepada mereka. Kebijaksanaan pemimpin agama yang dapat menyadari bahwa remaja mempunyai dorongan dan kebutuhan social yang perlu dipenuhi, akan dapat menggerakan remaja itu ikut aktif dalam agama.
6.   Sikap Remaja Terhadap Agama
a.      Percaya turut-turutan.
b.      Percaya dengan kesadaran yang timbul dari semangat positif dan semangat khurafi (unsure-unsur luar yang tercampur dengan agama).
c.      Kebimbangan Beragama.
d.     Tidak percaya tuhan.

perkembangan agama pada remaja masa kini

PERKEMBANGAN AGAMA PADA  REMAJA MASA KINI

Sebelum membicarakan agama pada remaja, kiranya lebih baik kita mengetahui apa yang dimaksud dengan remaja, umur berapakah seseorang itu dipandang sebagai remaja?, apakah ciri-ciri dari seorang remaja?, bagaimana jiwa mereka?,apakah problema- problema pokok yang sedang meliputi kehidupan seorang remaja?, setelah itu barulah kita meninjau, bagaimana agama seorang remaja, apa pengaruh keyakinan agama terhadap remaja.
Tanpa kita mengetahui masalah tersebut kitakita akan sukar memahami sikap dan tingkah laku remaja. Berapa banyaknya orang tua yang mengeluh, bahkan bersusah hati, karena anak-anaknya yang telah menjadi remaja itu kini menjadi keras kepala, sukar diatur, mudah tersinggung, sering melawan dan sebagainya. Bahkan ada orang tua yang benar-benar panic memikirkan kelakuan anak-anaknyayang telah remaja, seperti sering bertengkar, membuat kelakuan-kelakuan yang melanggar aturanatau nilai-nilai moral dan norma-norma agama. Sehingga timbul anak-anak yang oleh masyarakat dikatakan nakal. “cross boy” atau “cross girl”. Disamping itu tidak sedikit pula jumlahnya remaja-remaja yang merasa tidak mendapat tempat dalam masyarakat dewasa, bahkan diantara mereka ada yang merasa sedih dan penuh penderitaan dalam hidupnya, mereka merasa tidak dihargai, merasa tidak disayangi oleh orang tuanya, bahkan merasa dibenci dan dihina. Sehingga mereka mecoba mencari jalan sendiri untuk membela dan mempertahankanharaga dirinya, maka di tentangnya segala nilaiyang dijunjung tinggi oleh masyarakat, mereka ingin hidup lepas, bebas dari segala ikatan, maka timbulah golongan-golongan remaja seperti hippies dan sebagainya.
Umur berapakah remaja itu mulai? Dan kapan pula berakhirnya?. Dalam menjawab pertanyaan ini, ahli jiwa tidak sependapat. Karena memang dalam kenyataan hidup, umur permulaan dan berakhirnya masa remaja itu berada dari seorang kepada yang lain. Bergantung pada masing-masing individu dan masyarakat dimana individuitu hidup.
Sbenarnya masa remaja adalah maa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa. Anak-anak jelas kedudukannya, yaitu yang belum dapat hidup sendiri, belum matang dari segala segi, tubuh masih kecil, organ-organ belum dapat menjalankan fungsinnya secara sempurna, kecerdassan, emosi dan hubungan social belum selesai pertumbuhannya. Hidupnya masih bergantung pada orang dewasa, belum dapat diberi tanggng jawab atas segala hal. Dan mereka menerima kedudukan seperti itu.
Karena itulah maka ahli-ahli jiwa tidak mempunyai kata sepakat tentang betapa panjangnya masa remaja tersebut, maka mereka hanya sepakat dalam penentuan permulaan masa remaja, yaitudengan dimulainya kegoncangan, yang ditandai dengan datangnya Haid (menstruasi) pertama bagi wanita, dan Mimpi pada pria.kejadian yang menentukan ini tidak sama antara satu anak dengan anak yang lainnya, ada yang dimulai pada umur 12 Tahun, tapi ada pula yang baru berumur 11 Tahun. Tapi secara rata-rata terjadi pada umur 13      Tahun sebagai permulaan masa remaja (Adolesen) sedangkan akhir masa remaja itu, bermacam-macam seperti yang kita terangkan diatas , ahli-ahli tidak sepakat dalam hal ini. Ada yang mengatakan berumur 15 tahun, ada pula yang mengatakan berumur 18 tahun, bahkan dalam bidang kemantapan beragama umur itu oleh ahli jiwa di perpanjang lagi sampai 24 atau 25 tahun. Batas-batas umur yang bermacam-macam itu baik yang berumur 15, 18, 21, maupun 25 tqhun adalah wajar dan cocok bagi masing-masing masyarakat,sesuai dengan nilai dan ukurannya sendiri.
Kendatipun bermacam-macam umur yang di tentukan sebagai batas yang menentukan masa remaja, namun pada umumnya para ahli mengambil patokan ± antara 13-21 tahun adalah umur remaja.
Sedang yang khususnya mengenai perkembangan jiwa agama dapat diperpanjangn menjadi ± 13-24 tahun.
Masa remaja, adalah masa penuh masa kegoncangan jiwa, berada dalam masa peralihan atqu diatas jembatan goyang, yang menghubungkan masa kanak-kanak yang penuh keberntungan, dengan masa dewasa yang matang dan berdiri sendiri.
Kendatipun masa remaja itu tidak ada batas umur yang tegas, yang apat ditujukan, namun dapat kita kira-kirakan dan perhitungkan sesuai dengan masyarakat lingkugan remaja itu sendiri. Kendtipun besar ataupun kecil kegoncangan yang dialami oleh remaja-remaja dari berbagai tingkat masyarakat, namun dapat dipastikan bahwa kegoncangan remaja itu ada terjadi. Dalam kondisi jiwa yang demikian, agama mempunyai peranan penting dalam kehidupan remaja. Memang, kadang-kadang kita melihat keyakinan remaja terombang ambing, tidak tetap, bahkan kadang-kadang berubah, sesuai dengan perubahan perasaan yang dilaluinya. Suatu hal yang tidak bisa disangkal, adlah bahwa remaja-remaja itu secara potensial telah beragama.
Jika kita ingin meneliti dan mempelajari perkembangan perasaan agama pada remaja, kiranyta kita tidak dapat mengabaikan  faktpor-faktor terpenting dalam pertumbuhan remaja itu, antara lain :
1.   Pertumbuhan Mental Remaja
Ide-ide agama, dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama, pada dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya, ide-ide dan pokok ajaran-ajaran agama yang diterimanya pada waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur, apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-krtitikan dalam hal agama itu. Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi keyakinan yang dipegangnya melalui pengalaman-pengalaman yang dialaminya atau dirasakannya.
Kapan seorang anak mampu mengerti hal-hal yang Abstrak itu?
Alfred Binet, seorang psikologis perancisyanghidup pada tahun 1857-1911, yang terkenal dalam usahanyauntuk menentukan kecerdasan anak-anak dengan tesnya yang terkenal dengan “test binnet/simon”. Yang buat pertama kali diperkenalkan Intelligence Quotient (IQ)pada taun 1905. Binnet berpendapat, bahwa kemampuan untuk mengerti  masalah-masalah yang abstrak, tidak sempurna perkembangannya sebelum mencapai usia 12 tahun. Dan kemampuan untuk mengambil kesimpulan yang abstrak dari fakta fakta yang ada, baru tampak pada umur 14 tahun. Itulah sebabnya maka pada mur 14 tahun itu, anak telah dapzt menolak saran-saran yang tiak dimengertinya dan mereka sudah dapat mengkritik pendapat-pendapat tertentu yang berlawqnan dengan kesimpulan yang diambilnya.
Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara tidak member kesempatan untuk berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang tidak masuk akal , disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua,yang juga menganut agama yang sama, maka kebimbangan pada masa remaja itu sangat kurang. Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau keyakinannya berlainan dengan yang dianut oleh orang tuanya.keyakinan orang tua dan keteguhannya dalam menjalankan ibadah, serta memelihara nilai-nilai agama alam hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama.
Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak, maka pandangannya terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah, dari mau menerima tanpa pengertian, menjadi menerima dengan penganalisaan.
Perkembangan mental remaja kea rah berpikir logis (falsafi) itu, juga mempengaruhi pandangannya dan keyakinannya kepada tuhan. Karena mereka tidak dapat melupakan tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di ala mini.
Kepercayaan remaja akan hari kiamat, hari pembalasan, dimana setiap orang akan menerima ganjaran atau siksaan sesuai dengan perbuatannya di dunia, akan menyebabkan ragu pula akan keadilan tuhan, apabila ia melihat adanya (banyak) orang yang terpaksa dalam perbuatannya. Sebagai contoh seorang Gadis yang berumur 18 tahun sebagi berikut :
“ kalaupun saya akan dihukum oleh tuhan karena durhaka kepada orang tua, apa boleh buat; tapi saya akan protes kepada-Nya, karena saya durhaka bukan karena keinginan saya, tapi karena perlakuan merekalah yang menyebabkan saya duraka, mereka kejam, kasqar dan sering menyakiti saya.”
Gadis yang merasa sakit hati dan tidak senang hati atas perlakuan orang tuanya yang tidak bijak sana, merasa tidak adilah Tuhan, apabila kedurhakaannya kepda orang tuanya itu akan menyebabkannya dihukum di akhirat nanti.
2.   Masalah Mati dan Kekekalan
Pada masa remaja telah dapat dipahami bahwa mati itu adalah suatu dapat yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang, bahkan mati itu adalh fenomena alamiah yang harus terjadi. Pemikiran remaja tentang hal ini adalah terdorong oleh kepentingan emosi yang dirasakannya dan yang terjadi disekitar lingkungannya yang menimpa seluruh makluk hidup. Kendatipun pemiran tentang mati itu telah meningkat, namun mereka tidak menghilangkan kegelisahan, yang mengambil bentuk sebagai berikut:
a.   Takut berpisah dengan keluarga
b.   Takut dirinya akan mati, karena
1)   Berpisah dengan orang tua yang disayanginya dan khawatir akan meninggalnya mereka.
2)   Rasa dosa, takut bertemu dengan Allah seolah-0lah takut mati itu sebanarnya adalah takut akan hukuman akhirat.
3)   Takut mati karena ambisinya. Memang pada masa remaja, ambisi itu adalah suatu cirri khasnya. Remaja lebih banyak khayalan dan cita-cita, serta takut tidak akan tercapai cita-cita itu.
Keyakinan itu akan mengurangkan kecemasan terhadap mati, kepada yang berhubungan itu, yaitu neraka dengan apinya, dan surge dengan kenikmatannya, jika kegelisahan itu bertambah, maka hidup ini tidak akan dirasakan berarti lagi. Maka takut akan neraka dan harao akan masuk surge dalam ajaran agama.
Setelah mati diakui dan diterima oleh remaja, maka ada diantaranya yang ingin mati, mungkin ini disebabkan adanya gambaran tentang negative takut mati (Reaction formation) psikoanalisa. Atau karena ingin lari dari kesukaran hidup yang dialaminya. Bahkan ada orang yang seolah-olah menghadang mati, sebenarnya ia ingin kekal dalam bentuk apapun.
3.   Emosi dan Pengaruhnya Terhadap Kepercayaan agama
Sesungguhnya emosi memegang peranan penting dalam sikap dan tindak agama. Tidak ada satu sikap atau tindak agama seseorang yang dapat dipahami, tanpa mengindahkan emosinya. Karena itu, dalam meneliti atau mempelajari perkembangan ilmu jiwa agama pada seseorang, perlu diperhtikan seluruh fungsi-fungsi jiwanya sebagai kebulatan.
Masa remaja adalah masa bergejolaknya bermacam perasaan yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain. Diantara sebab-sebab atau sumber-sumber kegoncangan emosi pada remaja, adalah konflik ata pertentangan yang terjadi pada remaja dalam kehidupan.
Diantara konflik yang membingungkan dan mengelisahkan remaja ialah, jika mereka merasa atau mengetahui adanya pertentangan ajaran agama dan ilmu pengetahuan, maka remaja akan gelisah dan mungkin akan menggoncangkan keyakinannya yang telah tertanam itu. Diantara konflik atau pertentangan yang terjadi dalam remaja ialah adanya dorongan –dorongan sex. Menurut Kinsey, seorang psikolog asal Amerika berpendapat bahwa doronan sex itu telah menyebabkan ± 90% dari remaja Amerika melakukan perbuatan onani. Di Negara-negara yang agamanya kuat, berbuat onani itu, sering kali menyebabkan pqrq remaja  menjadi gelisah, kegelisahan ini yang membuat gelombang-gelombang keyakinan terhadap mereka, kadang menjadi rajin shalat, ata berdoa kepada Allah.tapi kadang ia menjadi putus asadan menjadi acuh kepada agama. Apabila kita tahu bahwa masa remaja adalah masa yang tidak stabil emosinya dimana perasaan sering tidak tentram, maka keyakinanpun akan kelihatan maju mundur (ambivalen) dan pandangannya terhadap tuhan akan berubah-ubah sesuai dengan kondisi emosinya. Dalam hal ini kita dapat mengetahui bagaimana pendapat remaja tentang :
a.      Sifa-sifat Tuhan
Apabila seorang menyebutkan nama sifat-sifat Tuhan, hal ini tidak timbul dari keyakinannya yang telah tetap, akan timbul dari sikap emosi dan keadaan jiwanya pada waktu itu.
b.      Perasaan Agama yang kembar (ambivalen)
Keyakinan akan sifat tuhan yang banyak itu berubah-ubah sesuai dengan kondisi emosinya, dan ia mengalami keyakinan yang maju mundur. Kadang terasa sekali olehnya keyakinan kepada tuhan, terasa dekat, seolah-olah dia berdialog langsung keoada tuhan. Tapi terkadang ia merasa jauh, tidak dapat memusatkan pikiran waktu bertdoa atau sembahyang. Kondisi keimanan yang yang kembar (maju-mundur) itu adalah satu ciri khas remaja, yang sedang mengalami kegoncangan emosi.
4.   Perkembangan Moral dan Hubungannya dengan Agama
Agama mempunyai peranan penting dalam pengendalian moral seseorang. Tapi harus diingat bahwa pengertian tentang agama, tidak otomatis sama dengan bermoral. Betapa banyak orang yang mengerti agama, tapi moralnya merosot. Dan tidak sedikit pula orang yang tidak mengerti agama sama sekali, tapi moralnya cukup baik.
Oleh sebab itu, seorang peneliti ilmu jiwa agama harus mempelajari pula dinamika dan perkembangan moral, supaya dapat memahami bagaimana peranan agama dalam moral, dan agama itu dapat menjadi pengendali moral. kita akan melihat betapa erat hubungan agama dengan ibadah-ibadah dan moral. Untuk lebih jelas, dapat kita lihat sangkut paut keyakinan beragama dengan moral remaja terutama dalam masalah-masalah berikut :
a.      Tuhan sebagai Penolong Moral
Tuhan bagi seorang remaja adalah keharusan moral, pada masa remaja itu, Tuhan lebih menonjol sebagai penolong moral, daripada sandaran emosi. Andaikata kadang-kadang pikiran pada masa remaja itu berontak dan ingin mengingkari ujud Allah, atau ragu-ragu kepadanya, namun tetap ada suatu hal yang menghubungkan dengan Allah yaitu kebutuhannya untuk mengendalikannya moral.
b.      Pengertian Surga dan Neraka.
Kebanyakan remaja memikirkan alam lain, bukanlah untuk tempat senang-senang atau tempat siksaan jasmani, akan tetapi sebagai lambang bagi pikiran pembalasan atau lambing kebahagiaan yang ingin dicapainya dan terlepas dari kegoncangan remaja yang tidak menyenangkan itu.
c.      Pengertian tentang Malaikat dan Setan.
Mereka sadar betapa erat hubungan setan dengan malaikat itu dengan dirinya,mereka menyadari adanya hubungan yang erat antara setan dengan dorongan jahat yang ada dalam dirinya, dan hubungan dengan malaikat dengan moral dan keindahannya yang ideal, demikian pula hubungan surga deengan ketentraman batin dan kekuasaan yang baik, juga antara neraka dengan ketenangan batin dan hukuman-hukuman atas dosa.
5.   Kedudukan Remaja dalam Masyarakat dan pengaruhnya Terhadap keyakinannya.
Sikap atau perlakuan Masyarakat yang kurang memberikan kedudukan yang jelas bagi remaja itu, sering kali mempertajam rasa konflik yang sebenarnya telah ada pada remaja, mereka mengharapkan bimbingan dan kepercayaan orang dewasa, terutama keluarganya, tapi di lain pihak mereka ingin bebas, terlepas dari kekuasaan dan kritikan-kritikan orang dewasa, mereka akan mencari orang-orang lain yang dapat merek jadikan teladan atau pahlawan (hero), sebagai pengganti orang tua atau orang-orang yang biasa menasihati mereka. Seandainya yang menjadi hero tersebut baik, maka pengaruhnya juga baik tapi kalau ia tidak baik, maka pengaruhnya juga kurang baik.
Kecenderungan seorang remaja untuk ikut aktif dalam kegiatan agama sebenarnya ada dan dapat dipupuk, asal lembaga keagamaan tersebut dapat mengikut sertakan remaja dan member kedudukan yang pasti kepada mereka. Kebijaksanaan pemimpin agama yang dapat menyadari bahwa remaja mempunyai dorongan dan kebutuhan social yang perlu dipenuhi, akan dapat menggerakan remaja itu ikut aktif dalam agama.
6.   Sikap Remaja Terhadap Agama
a.      Percaya turut-turutan.
b.      Percaya dengan kesadaran yang timbul dari semangat positif dan semangat khurafi (unsure-unsur luar yang tercampur dengan agama).
c.      Kebimbangan Beragama.
d.     Tidak percaya tuhan.